Welcome to Handocoboys Blog!!! With GOD all thing are posible...

Sunday, 25 September 2011

Pengaruh Lingkungan


Lingkungan sangat penting artinya bagi kita. Hal inilah yang bakal membentuk pribadi kita di kemudian hari. Kalau tinggal di lingkungan yang negatif,  kita akan menjadi jelek. Sebaliknya. Jika kita tinggal di lingkungan yang baik maka kita juga akan menjadi baik.

Ada cerita tentang seorang ibu yang membawa anaknya pindah rumah. Pertama kali dia tinggal di dekat tempat pembuangan akhir sampah (TPA). Setelah beberapa lama sang anak mengamati bahwa tiap hari ia melihat para pemulung lalulalang mengais-ngais sampah, maka anak tersebut pun bermain-main dengan cara seperti itu. Di rumah pun ia bermain-main dengan hal-hal yang berhubungan dengan sampah. Ibunya sedih melihat perkembangan anaknya yang seperti itu.

Kemudian ia pindah rumah lagi ke
perkampungan, yang ternyata banyak preman, dan pemabuk. Setelah beberapa saat ia tinggal di situ, sang anak mulai bersosialisasi dengan warga disekitarnya. Ketika ibunya bertanya, "Lho, kamu kok sering pulang larut malam, Nak?" Si anak menjawab, "Iya, soalnya teman-teman saya semuanya pada nongkrong di gang depan, Bu." Sang ibu sedih sekali, karena anaknya hanya menghabiskan waktu untuk menongkrong. Selain itu sang ibu pernah menjumpai anaknya pulang larut malam dengan keadaan mabuk. Ia berpikir lama dan akhirnya diputuskan untuk pindah ke tempat lain.

Akhirnya dibawalah anak tersebut pindah ke dekat sekolahan. Suatu hal yang menarik adalah, anak ini mulai berbicara tentang sekolah, kehidupan sekolah dan tentang ilmu-ilmu yang ada di sekolahan itu. Anak ini bisa cepat belajar membaca, menulis dan lain-lain. Anak ini menjadi anak terkenal. Kata-katanya adalah, "Ibu dari anak ini telah pindah tiga kali untuk mendapatkan tempat yang cocok untuk anaknya."

Ini adalah sebuah cerita yang menarik sekali sekaligus menggambarkan bagaimana environment atau lingkungan sekeliling kita begitu penting dalam kehidupan kita. Karena kalau environment kita itu jelek, maka dengan sendirinya kita juga akan jelek. Kalau kita dekat dengan
tinta, maka kita akan kena coretan hitamnya tinta. Sedangkan kalau kita dekat dengan sesuatu yang baik, maka kita juga akan ketularan hal yang baik pula.

Dalam kehidupan bisnis, environment atau kehidupan sekeliling kita itu sangat penting. Kita tidak boleh melupakan siapa yang berteman dengan kita saat ini. Karena hal ini akan membentuk environment, cara berpikir, belajar kita. Kalau sekeliling kita adalah orang-orang yang baik, maka kita akan menjadi baik juga. Kalau teman-teman kita adalah orang yang antusias, maka kita akan menjadi antusias juga. Karena sebetulnya kita semua saling menularkan kebiasaan dan saling memberikan input ke dalam diri masin
g-masing.

Cerita ini sangat penting untuk setiap orang. Bahwa kalau ingin menjadi sukses, maka kita harus mencari environment terhadap pekerjaan kita yang baik dan tepat. Teman-teman yang kita cari haruslah yang baik. Kita boleh memilih teman karena kita mempunyai hak untuk itu.

Marilah kita mencoba mencari teman yang baik sehingga environment dalam bisnis, lingkungan, pemikiran, dan semua dalam kehidupan kita adalah lingkungan yang baik yang membawa Anda lebih cepat sukses.

Semoga
kita semua tinggal di lingkungan yang tepat, sehingga menjadi orang yang tepat pula. Kalau lingkungan anda negatif, berpikirlah untuk mencari tempat yang lebih baik. Kita Bisa!


Salam,

Handoko

Sunday, 21 August 2011

Di imani & Di amini


“Percaya”, adalah salah satu kunci sukses. Saya rasa kalau ingin sukses kita harus percaya pada diri anda sendiri dulu. Believe in youself. Kalau kita tidak percaya pada diri kita, tidak percaya pada produk kita, kita tidak mungkin jadi sukses. Dengan kata lain, diimani dan diamini.

Seorang marketer, kalau dia percaya pada produknya, dia akan memiliki keyakinan bahwa produknya hebat, maka diapun akan berusaha agar produk itu bisa terjual. Tapi kalau dia tidak percaya pada kehebatan produknya, dia juga tidak akan berhasil menjual. Dengan kepercayaan yang besar akan produk yang kita jual, maka dengan mudah kita bisa  mempromosikan produk kita dan melakukan penjualan yang menguntungkan. Demikian juga sebaliknya, jika kita tidak percaya bahwa produk kita bermutu, maka kita juga sulit untuk menjual produk kita.

Seseorang tidak akan dapat menipu hati nuraninya. Kalau
kita tidak percaya produk kita, kita tidak akan bisa menjual. Demikian juga kalau kita tidak percaya bahwa diri kita bisa sukses, maka kita tidak akan bisa sukses! Pada saat mengharapkan sesuatu, yang tidak kalah penting adalah percaya bahwa kita bisa meraih apa yang kita harapkan. Tapi kalau kita tidak percaya kita bisa sukses, kita juga tidak akan pernah bisa sukses meskipun kita sudah berusaha sekuat tenaga dan sebaik - baiknya.

Salah satu contohnya adalah Thomas Alfa Edison yang mengalami ribuan kegagalan sebelum ia akhirnya menemukan bahan yang tepat untuk bola lampunya. Pada ribuan kegagalan ini, saat anak buahnya memprotes, "Sir, kita tidak akan bisa menemukannya. Ini sudah kesekian kalinya kita mencoba dan gagal lagi". Thomas Alfa Edison hanya tertawa dan berkata, "Apa maksudmu gagal lagi? Kita sudah berhasil, setidaknya kita berhasil mengetahui bahwa bahan ini tidak cocok dipakai dalam bola lampu kita!"

Optimisme luar biasa telah mendorong Edison untuk menciptakan karya luar biasa dan membuat namanya dikenang. Edison percaya bahwa kelak dia akan menemukan bahan yang cocok bagi bola lampunya dan ia menemukannnya setelah ribuan kali gagal dan terus mencoba.
Kitapun bisa mengikuti jejak Edison ini dengan PERCAYA pada diri kita bahwa kita BISA meraih SUKSES selalu.

Satu kata kunci yang sederhana, 'PERCAYA bisa mengubah segalanya'. Kata ini sangat populer dan sering dipakai oleh kalangan businessman sukses tingkat dunia. Katakan "Saya PERCAYA
, saya BISA". Dengan demikian kita menguatkan dasar - dasar dalam diri kita sendiri untuk meraih sukses.

Kita harus percaya kalau kita telah diciptakan dengan baik, dengan spesial, dengan luar biasa untuk meraih kesuksesan yang menjadi hak kita. Walaupun kita pernah gagal, tapi juga banyak meraih kesuksesan. Kita harus ingat,  baik kecil maupun besar kita pernah meraih kesuksesan. Kita Bisa!


Salam,

Handoko

Sunday, 24 July 2011

Cangkir Cantik

Sepasang  kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko souvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat  cangkir  itu,”  kata  si nenek kepada suaminya. “Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat,” ujar si kakek.

Saat  mereka  mendekati  cangkir  itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara “Terima  kasih  untuk  perhatiannya,  perlu  diketahui  bahwa  aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok  tanah liat yang  tidak  berguna.  Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop  ! Aku berteriak,  Tetapi  orang  itu  berkata  “belum  !”  lalu ia mulai menyodok  dan meninjuku  berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku,  tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku  ke  dalam  perapian.  Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum !”

Akhirnya  ia  mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku  pikir,  selesailah  penderitaanku.  Oh  ternyata  belum. Setelah dingin aku diberikan  kepada  seorang wanita  muda  dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.

Wanita  itu  berkata “belum !” Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan  aku  lagi  ke  perapian  yang  lebih panas dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan  penyiksaan  ini  !  Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang  ini  tidak  peduli  dengan teriakanku.Ia  terus membakarku. Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin.

Setelah  benar-benar  dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku  dekat  kaca.  Aku  melihat  diriku.  Aku  terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya,  karena  di  hadapanku  berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

Dalam kehidupan ini adakalanya kita seperti  disuruh berlari, ditempa, ada kalanya juga kita seperti digencet permasalahan kehidupan. Tapi kita harus sadar, bahwa itu merupakan cara Tuhan untuk membuat kita kuat. Hingga cita-cita kita tercapai. Memang pada saat itu tidaklah  menyenangkan,  sakit,  penuh  penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah  satu-satunya  cara  untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan pesona.

“Walaupun kita menderita ditempa kerasnya kehidupan, kita harus tetap bersyukur, sebab ujian  terhadap  kita menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya kita menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.”

Apabila  kita  sedang  menghadapi  ujian  hidup, jangan kecil hati, karena akhir dari apa yang sedang kita hadapi adalah kenyataan bahwa kita lebih baik, dan makin cantik dalam kehidupan ini.

Seperti dikutip dari Tanadi Santoso, yang mengatakan bahwa “ Hidup ini adalah perjalanan, yang ditaburi mimpi, diisi keberanian, dan dinyatakan dalam tindakan.”  Tetap Semangat untuk menjalani kehidupan ini... Semoga kita menjadi cangkir yang cantik. Kita Bisa!

Salam,


Handoko

Sunday, 26 June 2011

"The Power of Kefefet"


Kita sebagai manusia selalu menginginkan banyak pilihan terhadap sesuatu. Seperti halnya saat kita melamar kerja, dan mengirimkan beberapa lamaran, hal ini dilakukan supaya mempunyai peluang yang besar untuk diterima. Jika lamaran pertama di perusahaan A gagal, masih ada peluang di perusahaan B, C, dan seterusnya.

Kita sering berhadapan dengan situasi yang dilematis, sehingga selalu bimbang. Karenanya kita selalu mencoba untuk memiliki banyak pilihan. Sudah diterima kerja di tempat A, kita masih melamar pekerjaan di tempat B dan C. "Siapa tahu nanti tidak cocok, kita bisa pindah ke B atau ke C," begitu pikir kita.

Hal inilah menjadikan kita tidak fokus dalam mengerjakan sesuatu karena banyaknya pilihan, banyaknya pintu yang terbuka dalam kehidupan kita. Kita lalu mempertahankan pintu-pintu itu supaya pilihan tersebut tetap terbuka. Sehingga kita siap untuk melompat ke pintu yang lain kalau 'kepepet' atau terjepit.

The power of kepepet, terjepit dalam suatu sudut yang kita tidak bisa kemana-mana, memaksa kita untuk melakukan satu pilihan. Karena memang tidak ada pilihan lain. Hal ini malah menurut psikolog mempunyai kekuatan yang besar untuk membuat kita melakukan hal-hal yang luar biasa dan mau berjuang habis-habisan. Kalau tidak, kita akan 'habis' karena memang tidak ada pilihan lain.

Tetapi selama anda memiliki pilihan lain, maka kita tidak akan fokus 100%. Kita selalu memikirkan
keadaan ini, "Toh kalau tidak ada si A, kita bisa minta tolong kepada si B atau si C." Tapi kalau tidak ada yang menolong, mau tidak mau, kita harus bekerja keras mati-matian untuk itu.

Kadang kita dapat secara sengaja perlu menutup pintu-pintu lain. Kita bisa berkata, "Tidak ada yang lain kecuali ini. Mau tidak mau saya harus masuk ini. Pilihannya cuma 1." Maka itu akan membuat kita fokus dan berpikir lebih jernih. Kita akan mati-matian untuk berusaha secara maksimal. Pada akhirnya kalau kita melakukan hal ini akan membawa kesuksesan kepada anda daripada ada banyak pilihan yang bisa anda pilih.

Banyak sejarah dan bisnis menunjukkan orang yang terjepit, tidak dapat mundur lagi dan hanya punya satu pilihan, akan mempunyai semangat, energi dan kekuatan untuk maju dan mengalahkan semua rintangan. Dalam dunia perang, dimana pemimpin membakar kapalnya supaya semua serdadu tidak ada jalan kembali kecuali pergi perang dan menang, menang atau mati, maka semangatnya mengalahkan semua rintangan. Dalam bisnispun ketika kita terjepit dan tidak punya alternatif lain, menang atau mati, maka energi dan semangat  kita akan begitu kuat mengalahkan segala rintangan yang ada. Bekerja keras, dan akhirnya lebih fokus untuk bisa masuk target. Luarrr Biasa! Kita Bisa!

Salam,


Handoko

Sunday, 22 May 2011

Burung dan Pemburu


Seorang pemburu berhasil menangkap seekor burung. Sang burung berkata kepada pemburu: “ Lepaskan aku, dan akan kuberikan 3 nasihat kepadamu.” Sang pemburu ragu-ragu, tapi akhirnya setuju juga untuk melepaskan sang burung untuk ditukar dengan 3 nasihat.

Ketika dilepas, sang burung memberikan nasihat pertamanya: “Relakan apa yang telah terlepas dari tanganmu, betapapun berharganya hal itu.” Pemburu berpikir sejenak, dan merasa nasehat ini berguna untuk dirinya dalam menjalani hidup yang tidak menentu ini.

Sang burung terbang menjauh dan memberi nasihat kedua: “Janganlah terlalu percaya pada hal-hal yang terlalu baik dan tidak masuk akal sehat.” Pemburu merasa menarik juga nasihat ini, dan baik untuk kehidupannya. Dia tersenyum dan merasa senang telah menukar sang burung dengan nasihat bijak ini.

Sang burung terbang keatas pohon dan berkata: “Pemburu bodoh, sebenarnya ada harta kekayaan berlimpah padaku, didadaku ada dua permata besar yang sangat berharga, kalau saja kau bunuh aku, dan kau jual permata ini, kau akan menjadi orang yang sangat kaya raya.” Sang pemburu sangat marah, dan sangat menyesal telah melepaskan sang burung. Ingin dia mengejar lagi dan menangkap lagi sang burung, tetapi burung itu sudah bertengger di dahan pohon  tinggi dan terlalu jauh darinya.

Sambil menekan amarah dan rasa sesalnya sang pemburu berkata: “Ayo berikan nasihatmu yang ketiga.” Sang burung pun berkata: “Ah betapa bodohnya kamu, baru saja kuberikan dua nasihat berharga, telah kau abaikan keduanya. Lihatlah dirimu sendiri, kaulepaskan diriku, dan masih kau sesali pula, dan masih juga kau percaya pada hal-hal yang diluar akal sehat. Inilah nasehatku ketiga: Janganlah hidup dengan bodoh. Gunakan akal pikiranmu. Semoga hidupmu lebih baik.” Dan sang burungpun terbang pergi meninggalkan sang pemburu yang tertegun seorang diri.

Dari cerita diatas, kita mendapatkan pelajaran yang berharga, bahwa kita harus berfikir realistis, logis, cermat dalam menghadapi persoalan. Kita Bisa!

Salam,

Handoko

Sunday, 24 April 2011

Ikan dan Air

Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai. Sang Ayah berkata kepada anaknya, “Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati.”

Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengar percakapan itu dari bawah permukaan air, ikan kecil itu mendadak gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai tahukah kamu dimana tempat air berada? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.”

Ternyata semua ikan yang telah ditanya tidak mengetahui dimana air itu, dan si ikan kecil itu semakin kebingungan, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan tua yang sudah berpengalaman, kepada ikan tua itu,  ikan kecil ini menanyakan hal yang sama, “Dimanakah air?” Ikan tua itu menjawab dengan bijak, “Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita semua akan mati.”

Apa arti cerita tersebut bagi kita. Manusia kadang-kadang mengalami situasi yang sama seperti ikan kecil, mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan, padahal ia sedang menjalaninya, bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai ia sendiri tidak menyadarinya. Kita bersyukur mempunyai keluarga, sahabat, rekan kerja, dan lingkungan yang mendukung kehidupan dan kebahagiaan kita. Kita Bisa!

Salam,


Handoko

Sunday, 27 March 2011

The Power of Liking

Salah satu hal yang penting sering kita lupakan adalah mengenai betapa berharganya kemampuan seseorang untuk menjadikan dirinya disukai oleh lingkungannya dalam mendukung kesuksesannya di masa depan.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa para dokter yang pernah dituntut oleh para pasiennya karena kesalahan pengobatan, ternyata tidak berarti dia pernah melakukan kesalahan seperti yang dituntutkan kepadanya, bukan pula karena dia melakukan kesalahan profesional atau melanggar kode etik yang ada, tapi karena mereka dibenci dan tidak disukai oleh pasiennya selama masa pengobatan. Para dokter yang dituntut ini didapati bukannya melakukan kesalahan dalam pengobatan, tapi tidak mampu menunjukkan emosi dan empati pada pasien dan keluarganya selama masa pengobatan berlangsung.

Sebaliknya, para dokter yang meskipun pernah melakukan kesalahan kecil dalam praktek pengobatannya, tapi mampu menunjukkan emosi dan empati yang tepat pada pasien dan keluarganya selama pengobatan, tidak pernah dituntut atas kesalahannya tersebut. Mereka bahkan cenderung mendapat pasien lebih banyak dibandingkan dengan dokter - dokter yang memiliki skill lebih tinggi tapi tidak menunjukkan tingkat emosi yang sesuai dengan harapan pasien.

Penemuan ini sangat mengejutkan, mengingat bagaimana the power of liking : kemampuan anda untuk disukai orang lain, dapat membuat anda lebih cepat sukses dan lepas dari segala kesalahan. Hal ini juga telah terbukti berulang kali, tidak peduli apakah anda karyawan, manager, guru, atau pemilik usaha, anda akan lebih mudah dimaafkan dan dibela bila orang - orang di sekitar anda yang menyukai anda.

Ini adalah hal kecil yang sering terlewatkan dalam kehidupan kita. Bagaimana semestinya hal - hal kecil seperti tersenyum, memuji dengan tulus, menghargai orang lain, sikap - sikap yang dalam kehidupan kita dapat membuat kita lebih disukai oleh orang lain, akan sangat membantu diri kita sendiri juga dalam meraih kesuksesan di kemudian hari. Intinya adalah bagaimana membuat orang dapat menyukai diri kita dengan tulus, bukan karena kita menjilat mereka, sehingga merekalah yang akan berusaha mati - matian demi apa yang kita inginkan.

Ini adalah hal kecil yang seharusnya kita lakukan sehari-hari, karena dampaknya sangat luar biasa sebagai investasi untuk masa depan kita. Karena meskipun di permukaan tampaknya sederhana, kemampuan kita untuk disukai orang lain bisa membantu kita dalam negosiasi atau deal besar yang membuahkan hasil yang besar pula. Kita Bisa!

Salam,

Handoko

Sunday, 27 February 2011

Luck Booster

Bagaimana mempertinggi faktor keberuntungan anda?

Sering kita merasa kurang beruntung, sementara melihat orang lain mempunyai keberuntungan yang lebih. Ada penelitian yang menunjukkan ternyata orang yang beruntung punya beberapa perilaku dan sikap hidup yang berbeda. Nah, inilah beberapa strategi yang dapat membuat anda menjadi lebih beruntung. Tanadi Santoso merangkumnya menjadi 10 hal. Apa saja itu?

10 hal yang dapat dilakukan untuk mempertinggi keberuntungan anda:
  1. Maksimalkan kesempatan anda. Dalam setiap kesempatan, cobalah berpikir hal apa yang bisa saya petik untuk kemajuan saya? Apa yang bisa saya pelajari dan manfaatkan? 
  2. Gunakan intuisi anda untuk melihat dengan lebih jernih apa yang anda pilih.
  3. Selalu berharap akan ada keberuntungan yang datang, dan selalu bersyukur. 
  4. Rubahlah kesialan anda menjadi kesempatan. Bila jadwal keberangkatan kereta api anda ditunda 3 jam, gunakan untuk membaca hal berguna, berpikir tentang bisnis dengan tenang, atau mempersiapkan rencana kerja.
  5. Optimisme. Selalu bersikap optimis terhadap kehidupan ini.
  6. Bersiaplah setiap saat. Selalu ada kesempatan baru yang datang, dan sukses adalah persiapan yang bertemu dengan kesempatan.
  7. Berpikiran terbuka, bersedia mempertimbangkan hal hal yang berbeda dengan pendapat anda.
  8. Selalu punya rasa keingintahuan, dan mau untuk menerima hal baru dan memahaminya. 
  9. Bernetwork dengan orang-orang  yang bukan dari lingkaran yang sama, teman-teman yang berbeda akan menciptakan kesempatan dan cara berpikir yang baru. 
  10. Selalu lakukan sesuatu yang baru. Berani mengambil resiko dalam batas-batasnya, dan segeralah bertindak, bertindak, dan bertindak.
Setiap orang mempunyai keberuntungannya masing-masing, dan sepuluh hal diatas dapat memaksimalkan keberuntungan kita. Sukses akan menjadi lebih mudah bila keberuntungan berada dipihak kita. Amin. Kita Bisa!

    Salam,


    Handoko