Mengenang semasa kuliah di USD Djogja, kami mahasiswa-mahasiswi waktu itu diberi bekal oleh kampus beberapa seminar yang menarik, salah satunya tentang The 7 Habits of Highly Effective People, tulisan Stephen R. Covey. Ternyata setelah sekian lama kita berkecimpung di dunia kerja, banyak sekali variasi problem yang kita hadapi. Berkaitan dengan hal tersebut, tidak ada salahnya kita menilik kebelakang, me-review tulisan eyang Covey sebagai inspirasi dan motivasi bagi kita.
1. Bersikap Proaktif
Saat ketemu masalah, kita bisa memilih bersikap reaktif atau proaktif. Kita reaktif saat cenderung menyalahkan orang lain atau keadaan yang sulit. Sikap proaktif adalah bertanggung jawab atas setiap segi kehidupan kita, membuat kita mengambil inisiatif dan tindakan. Dengan sikap proaktif, kita tidak membiarkan diri terhanyut oleh keadaan, tetapi justru kita yang mengendalikan keadaan. Dalam konsep stimulus dan respons, keadaan adalah stimulus yang tidak dapat dikendalikan, tetapi manusia mempunyai daya untuk memilih respons apa yang akan dia ambil.
2. Menentukan Tujuan Akhir
Banyak orang memiliki cita-cita dan tujuan hidup, tetapi sedikit yang mampu memvisualisasikan dan menuangkan visi hidupnya itu dalam suatu pernyataan. Dengan membuat Pernyataan Misi Pribadi, kita dibantu untuk berkonsentrasi dan mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensi apa yang akan dihadapi sebelum kita bertindak.
3. Dahulukan Yang Utama
Kita harus mempunyai skala prioritas untuk tujuan-tujuan jangka pendek, dengan tidak melupakan tugas-tugas yang walaupun terlihat tidak mendesak tetapi ternyata penting. Dengan sempitnya waktu, seorang pemimpin harus mampu mendelegasikan sebagian tugasnya. Pendelegasian tersebut akan efektif bila sejak awal ada kesepakatan hasil yang ingin dituju, jadi bukan semata rincian rencana kerja dari atas.
4. Berfikir Saling Memenangkan
Bila kita terbiasa memikirkan solusi yang saling menguntungkan (win-win solution) bagi kedua belah pihak, maka kita dapat meningkatkan hubungan kerja sama yang lebih efektif dalam mencapai tujuan. Merasa menang sendiri itu mungkin menyenangkan tapi hanya sesaat, sekalinya ada pihak yang merasa dikalahkan dalam sebuah hubungan maka rapuhlah hubungan itu, tak akan berdimensi jangka panjang.
5. Berusaha Mengerti Dulu, Baru Dimengerti
Bila kita memberi suatu nasehat tanpa berempati atau tanpa memahami situasi orang tersebut, kemungkinan besar nasehat tersebut akan ditolak atau tidak berguna. Maka biasakan untuk “paham dulu baru bicara” agar komunikasi berjalan dengan efektif. Mendengarkan adalah ibu dari pemahaman, modal terbesar sebelum didengarkan.
6. Bersinergi
Berusahalah untuk mencapai sinergi positif bila bekerja dalam tim. Perbedaan nilai-nilai yang ada harus dihormati, dibangun kekuatannya, dan saling men-support kelemahan masing-masing. Memaksimalkan potensi dan kontribusi setiap anggota tim. Jika sinergi dapat dicapai, maka hasil satu tim lebih besar daripada hasil anggota bila bekerja sendiri-sendiri. Ingat TEAM adalah Together Everyone Achieves More.
7. Asahlah Gergajimu
Kebiasaan ini berfokus pada pembaharuan diri secara mental, fisik, emosional/sosial, dan spiritual yang seimbang. Untuk dapat terus produktif, seseorang juga harus menyegarkan dirinya dengan memiliki aktivitas-aktivitas rekreasi. Jangan sampai pekerjaan yang menggunung membuat burn out, selingi dengan belajar, memperbaharui ilmu dan me-refresh otak agar siap bertempur kembali.
Semoga tulisan eyang Covey memberikan semangat baru untuk menghadapi kompetisi yang semakin menggila. Menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi situasi apapun, dengan tetap bersyukur kepada Tuhan. KITA BISA!
Salam,
Handoko
No comments:
Post a Comment