Ada percobaan pada kera, yang secara natural ternyata menyukai anggur. Otak kera dipasang perangkat untuk melihat efek stimulasi nya terhadap anggur.
Ketika melihat anggur, otaknya sangat terstimulasi, apalagi ketika anggur didekatkan padanya, dan kemudian dipegangnya, dan siap dimakan. Gelombang frekuensinya meninggi, terus naik, terus naik, tetapi yang menarik ternyata ketika sudah mengunyahnya, malah efeknya menurun.
Secara ringkas dapat diartikan, kera merasa lebih termotivasi dan terstimulasi ketika “mengejar” anggur, dari pada ketika “memakannya”.
Pengejaran terhadap sebuah kenikmatan sering terasa lebih nikmat daripada ketika menikmati hal tersebut.
Imaginasi kita lebih kuat dari pada kenyataan yang ada, mimpi kita lebih indah daripada hal yang sebenarnya. Warna nya lebih indah dari aslinya. Keinginan kita terasa lebih kuat dan terasa lebih memotivasi daripada ketika sudah mendapatkannya.
Dalam kehidupan kita sering kita lihat, pengejaran yang menggebu gebu, terasa menjadi hambar ketika mendapatkannya, yang terasa “hanya begitu saja”. Baik motor baru, bonus uang, untung besar, pendidikan tinggi, pacar cantik, pacar tajir, dan sebagainya.
Pengejaran hanya akan menghasilkan pengejaran berikutnya, yang tidak ada habisnya. Walaupun demikian, ada baiknya kita harus belajar bersyukur dan menikmati apa yang telah Tuhan berikan kepada kita. Kita Bisa!
Salam,
Handoko